BANGUNLAH KAPASITAS!!

11:14 PM IMANUEL RAHMANI 0 Comments

Sadarkah kita bila dunia ini semakin menuju ke keburukan, dan bukan kebaikan?
Dibalik semua berita mengenai perkembangan teknologi, pasar global, munculnya para cendekiawan muda, ternyata bila ditelusur masih lebih banyak kekurangan. Memang gajah di pelupuk mata tidak terlihat, tapi semut di seberang lautan terlihat.

Sama halnya dengan yang terjadi di dunia hukum, di Indonesia ini. Berbagai macam perundang-undangan dan aturan telah disahkan, beberapa direvsi, tapi sebenarnya apa esensi semuanya itu? TIDAK ADA. Karena manusia yang menjalankan aturan yang indah tersebut BELUM memiliki kapasitas untuk bisa mengemban tugas dan tanggung jawabnya, yang mereka (kita) miliki adalah kapasitas untuk memikirkan kepentingan kita sendiri.

Contohnya, di Pengadilan Negeri Surabaya telah dipasang dengan jelas mengenai biaya-biaya penanganan perkara (dipasang di dekat ruang tunggu, di dekat deretan nama-nama yang mulia hakim). Namun dalam kenyataannya, uang selalu berperan dalam menentukan segala sesuatunya. Sudah menjadi rahasia umum, jika Anda berurusan dengan Pengadilan (atau lembaga pemerintahan lain), Anda harus menyiapkan duit segepok. Tuntut saya atas pencemaran nama baik apabila hal ini benar-benar tidak terjadi!


Sebagai seorang advokat muda (yang masih dalam masa belajar), saya sangat kecewa dengan keadaan tersebut. Sampai kapan? Apakah saya harus mengikuti arus agar dapat dinyatakan sebagai advokat "sukses" yang memenangi banyak perkara? Sampai kapan saya harus membagi-bagikan uang hasil jerih payah saya sebagai upeti bagi tikus-tikus pengerat itu?

Ada 3 pendapat yang muncul:
1) Saya harus mencari pendukung untuk melaksanakan misi tersebut. Saya tidak mampu bergerak sendiri.
2) Saya harus membangun kapasitas.
3) Semua misi saya hanya angan-angan belaka karena sistem peradilan di Indonesia tidak akan pernah bersih.

Maka saya menyimpulkan, untuk dapat membawa perubahan, saya sendiri harus berubah. Saya harus memiliki bekal ilmu sebanyak mungkin, setelah orang mengakui kapasitas saya, saya mulai bisa ber-revolusi. Tapi mulai sekarang saya harus mulai bergerak, yaitu dengan MEMPERTAHANKAN PRINSIP.
Semoga Tuhan menolong saya.

You Might Also Like

0 comments: